Kesedihan Di Kala Hujan

Kesedihan




Denting piano tak lagi merdu
Manakala hujan tak turun
Menyembuhkan luka hatiku
Yang tersayat karna pilihan

Kesedihan Di Kala Hujan


Sejujurnya kutak sanggup lagi
Menjadi putrimu yang berbakti
Aku sungguh cinta dia
Tapi engkau tak memberi asa

Sekarang aku disini sendiri
Di tengah hujan yang menari
Tak ada bahagia di hatiku
Bersama lelaki pilihanmu

Dulu kubahagia dalam satu dasawarsa
Dulu kuslalu menunggu hujan
Agar dapat berjalan bersamanya
Beriringan merajut masa depan

Namun hujan jua yang memisahkan kita
Dalam hujan akad terucap
Dia yang tak pernah kucinta
Berjabat tangan penuh harap
Tuk menjadi imam yang tak pernah kupinta



Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

26 komentar untuk "Kesedihan Di Kala Hujan"

  1. Ngena banget
    Baper banget
    Jleeppp air terjun mendarat di pipi mungilku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masak sih mba ? jujur aku bingung mau nulis puisi yang bagus
      Makasih mba

      Hapus
  2. Balasan
    1. Maafkan ya mba jadi bikin baper. Sejujurnya aku masih belum puas dgn puisiku ini. Karena aku ndak pandai nulis puisi

      Hapus
  3. Hiks ... Kenapa semua tu mewakili kisahku 🤗🙏
    Namun, untuk saat ini aku hanya mampu "bersyukur" karena kuyakin "takdirnya adalah yang terbaik untuk semua". 🙏😊👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya Allah mbaaak... maafkan aku jika puisi ini sedikit banyak jadi mengingatkan mba akan sesuatu hal. Tetap semangat ya mbaaak...

      Hapus
  4. Jadi baper,..
    Terharu,waduh sejuta rasa..
    Smoga jadi yang terbaik...
    Sabar mb

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini puisi bukan tentang aku sih mbak, aku malah bingung mau nulis apa terus dapat ide ini.

      Hapus
  5. Ku sebelum dan sesudah kata disambung mbak

    BalasHapus