Menjadi Orang Tua : Antara Harapan Dan Realita


Ibu melahirkan

Menjadi orang tua merupakan dambaan setiap insan manusia meskipun kadang harapan tak selalu berbanding lurus dengan realita yang ada. Banyak ujian dalam perjalanannya ketika dua orang anak manusia dinyatakan telah menjadi orang tua.

Perempuan mana yang tidak ingin mengalami suatu proses yang disebut melahirkan ? Tentu secara manusiawi seorang perempuan pasti ingin melahirkan setelah sebelumnya melalui prosesi panjang yaitu pernikahan dan hubungan seksual dengan suami.

Namun ada beberapa pasangan suami istri yang mungkin ditakdirkan untuk tidak memiliki keturunan dan tidak diberi kesempatan untuk menjadi orang tua. Bisa jadi aku dan suami merupakan salah satunya. Di penghujung usiaku yang hampir berkepala empat, rasanya harapan untuk memiliki keturunan pupus sudah. Bukan tidak percaya pada takdir Tuhan, namun aku berusaha realistis dengan kenyataan yang ada. Dan inilah saatnya aku akan mulai menebalkan telingaku jika mendapat "serangan" pertanyaan dari lingkungan sekitar maupun keluarga tentang kapan punya keturunan.

Perjalanan pernikahan kami bukannya tanpa usaha dalam memiliki buah hati. Usaha pernah beberapa kali kami lakukan namun keterbatasan biaya pula yang memberhentikan langkah kami. Akhirnya aku dan suami pun melakukan usaha yang sesuai dengan kemampuan finansial kami. Sampai akhirnya kami benar-benar memasrahkan kondisi ini kepada Allah SWT dan hanya berharap pada keajaiban akan doa-doa yang kami panjatkan setiap hari.

Masih terngiang dalam ingatanku ketika melakukan ikhtiar untuk hamil di tahun 2014, dimana salah satu rangkaian test yang harus kujalani adalah HSG. HSG yang memiliki kepanjangan Histerosalpingografi merupakan suatu pemeriksaan dengan menggunakan sinar rontgen untuk mengetahui keadaan rahim dan sekitarnya. Keadaan yang dimaksud seperti infertilitas, kelainan pada tuba falopi maupun masalah lain pada rahim.

Sungguh aku sedikit trauma ketika menjalani pemeriksaan HSG. Rasanya sakit sekali karena aku merasakan ada alat yang dimasukkan melalui jalan lahir. Dalam hati bertanya apa seperti ini ya rasanya melahirkan.  

Bahagia ketika hamil
Source : Instagram hallobumil


Merasakan tes HSG yang sakit sekali menurutku, mungkin akan lebih sakit lagi ketika mengeluarkan seorang anak manusia dari rahim kita sebagai perempuan. Namun dari beberapa cerita teman-temanku, rasa sakitnya akan seketika hilang berganti bahagia manakala melihat si jabang bayi sehat dan tak kekurangan suatu apapun.

Walau belum pernah merasakan mengandung dan melahirkan dari rahim sendiri namun tak menyurutkan kebahagiaanku manakala mendengar kabar bahagia dari teman-teman yang  baru saja dikarunia keturunan. Aku pun senang sekali mendatangi teman-teman yang baru saja melahirkan. Kegiatan tilik bayi merupakan kegiatan yang lumayan sering aku lakukan di tahun 2019 kemarin mengingat banyak sekali teman perempuanku yang melahirkan di tahun babi tanah tersebut.

Pengalaman pertama istri melahirkan pasti akan sangat membekas dalam memori suami. Menjadi orang tua baru artinya ada peran baru yang harus dijalankan. Pasangan orang tua yang baru memiliki anak akan sama-sama belajar bagaimana merawat serta mengasuh buah hati mereka.

Benar Tidak Mitos Pada Ibu Hamil


Yang namanya anak pertama pasti semuanya masih serba kaku ya. Apalagi di saat kehamilan pertama pasti akan berusaha mencari tahu hal-hal apa yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Nah jangan sampai kita terjebak pada mitos tentang ibu hamil. Hayo siapa yang sering dengar ucapan seperti ini :

"Ibu hamil musti bawa gunting kecil atau potong kuku kalau bepergian sampai maghrib"


Atau

"Ibu hamil gak boleh minum air es nanti bayinya besar"


Ibu Hamil
Source : Instagram dearmoms


Sebagai calon orang tua baru pasti ada kekhawatiran akan hal-hal yang belum pernah mereka alami utamanya dalam menyambut kedatangan sang buah hati. Berhati-hati boleh namun jangan sampai berlebihan dalam menyikapi segala sesuatu yang pada akhirnya akan membuat ibu hamil tidak nyaman dan dibatasi aktivitasnya akibat mitos yang terlalu dipercaya.

Jadi untuk kalian para papah dan mamah muda yang baru dikarunia anak pertama, aku ucapkan selamat datang di dunia orang tua baru. Bersyukurlah kalian yang diberi amanah berupa anak oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, dan jangan sia-siakan amanah itu.

Ingatlah bahwa menjadi orang tua merupakan amanah yang Tuhan berikan untuk kalian. Karena tidak semua pasangan suami istri diberi kesempatan untuk menjadi orang tua di dunia.

Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

12 komentar untuk "Menjadi Orang Tua : Antara Harapan Dan Realita"

  1. Tetap semangat Mbak Maria...Kita manusia tidak pernah tahu apa rencana-Nya. Semoga Mbak Maria dan suami sehat selalu ya. Selalu Sakinah Mawaddah Warrohmah. Aamiin.

    BalasHapus
  2. Semoga Allah karuniakan buah hati kepada mbak maria dan suami. Tetap semangat ya mbak. Memang banyak banget mitos ibu hamil tuh mbak, tapi kami memilih yang sesuai syariah saja.

    BalasHapus
  3. Benar deh, menjadi orang tua apalagi untuk anak yang pertama benar-benar serba meraba karna pengalaman pertama. Seringnya dengar pendapat semua orang

    BalasHapus
  4. Saya melahirkan putri sulung dulu juga gitu Mbak, banyak mitos2 di sekeliling. Apalagi saya anak pertama dan ortu saya br perdana punya cucu duhhh apa2 diperhatikan banged. Tp Alhamdulillah background agamanya ortu baik sekali jd gak mudah percaya mitos2 yg bs menjerumuskan ke perbuatan syirik.

    BalasHapus
  5. Begitulah mba pusing kepala klo dengar kata orang..abaikan saja omongan orang mah.. semua sdh ada jln nya..yakin ini yg terbaik Allah SWT kasih untuk mbak Maria dan suami..tetap semangat ya mbak..

    BalasHapus
  6. "Ibu hamil gak boleh minum air es nanti bayinya besar" waktu hamil anak pertama dulu, saya hampir terperdaya dengan mithos tersebut. Tapi untung akhirnya konsultasi dengan dokter

    BalasHapus
  7. Jadi ingat istri, ketika hamil anak pertama. Mitosnya banyak sekali. Mulai minum air kelapa hingga ga boleh keluar rumah malam hari. Tapi, alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan proses persalinannya pun, normal.

    BalasHapus
  8. Mbak Maria, i Feel u. Tetap semangat ya mba. Yang penting mba Maria dan suami tetap bahagia bagaimanapun keadaannya...

    BalasHapus
  9. Semua sudah ada garisnya, Mbak. Temanku masuk usia pernikahan ke 13 baru dikaruniai momongan. Kini anaknya dua dengan jarak lahir 1,5 tahun. Sudah berbagai cara dulu dilakukan sampai akhirnya pada fase 'pasrah dan ikhlas' nah justru saat itulah dia dapat garis dua.
    Tetap semangat, Mbak.

    BalasHapus
  10. Banyak banget itu mitosmitos yang disampaikan orangorang selama hamil. Heuheu..tutup telinga aja deh. Daripada gelisah sendiri mikirinnya.

    BalasHapus
  11. sebagai yang belum menikah, aku juga udah sering denger mitos-mitos ibu hamil. Tapi yang penting emang ngga boleh ditelen mentah-mentah ya mba soal mitos seperti ituu, yang ada nanti jadi overthinking

    BalasHapus