Punya Teman Kerja yang Toxic? Begini Cara Mengatasinya


Teman Kerja yang Toxic


Pernah punya teman kerja yang toxic? Semoga kalian dijauhklan dengan tipe teman seperti itu ya karena sangat tidak nyaman jika berhubungan dengan individu yang membawa energi negatif dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi setiap hari kita harus bertemu dengan orang toxic tentu diperlukan kesabaran yang luar biasa. 

Namun tidak mungkin juga kita memutuskan untuk resign dari pekerjaan hanya karena berhadapan dengan teman kerja toxic. Ingat, saat pandemi sekarang ini tidak banyak pilihan yang bisa kita lakukan selain bertahan dengan kondisi yang ada, termasuk salah satunya pekerjaan.

Saya pernah punya cerita dimana sekitar 10 tahun lalu berada di kondisi seperti itu. Memiliki rekan kerja toxic yang kerjanya bukan saling support teman sendiri melainkan selalu mencari kesalahan kita sebagai partner hanya untuk mendapatkan simpati dari atasan.

Beberapa ciri rekan kerja yang toxic antara lain:
  • Menyepelekan pekerjaan teman lain
Tentu sudah sewajarnya apabila hasil kerja kita sesuai dengan keinginan pimpinan. Bukan masalah ingin dipuji dan diberi rewards, namun bagi saya hasil pekerjaan yang tuntas tidak akan meninggalkan beban keesokan harinya.

Teman kerja toxic yang saya temui biasanya cenderung menyepelekan pekerjaan sehingga selalu menyelesaikan segala tugas yang diberikan oleh pimpinan di akhir deadline waktu yang diberikan.

Akhirnya tentu saja yang terkena imbas adalah rekan kerja lainnya dikarenakan itu adalah kerja tim yang melibatkan semua orang yang berada di divisi terebut. Teman kerja yang suka menyepelekan pekerjaan akan merugikan rekan lainnya sehingga bisa menghambat jalannya operasional kantor.
  • Melemparkan kesalahan yang dilakukan sendiri kepada orang lain
Ketika membahas pekerjaan dalam suatu meeting bersama para manajemen, saya pernah berhadapan dengan rekan kerja yang sering sekali melemparkan kesalahan kerja kepada rekan lainnya. Padahal kesalahan tersebut bukan murni dilakukan oleh rekan kerjanya. Akibatnya saya pribadi suka stress jika harus berkolaborasi dengan teman kerja toxic yang sukanya melemparkan kesalahan yang dia buat.

Hal ini tentu saja tidak baik bagi performa rekan lainnya. Kesalahan kerja merupakan hal yang wajar dalam dunia kerja namun juga sebaiknya tidak sering dilakukan karena menunjukkan karyawan tersebut tidak profesional.
  • Tidak profesional bahkan cenderung membuat drama di kantor
Hal ini baru saja saya temui di kantor beberapa minggu lalu dimana ada teman kerja yang membuat drama seolah-olah pekerjaannya tidak dapat selesai akibat kesalahan tim di lapangan. Belum lagi drama mengenai masalah keluarga yang dibawanya ke ruang publik dimana menjadi hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Padahal masalah rumah tangga tidak boleh donk dibawa ke ranah pekerjaan

Kantor merupakan tempat kita semua karyawan yang terlibat di dalamnya mencari nafkah dengan gaji yang diterima setiap bulan, sehingga jangan jadikan setiap permasalahan sebagai drama yang pada akhirnya merugikan banyak pihak. Semakin banyak drama yag Anda ciptakan maka akan semakin banyak teman kerja yang tidak akan respek dan mau bekerja sama dengan Anda.

Teman kerja yang toxic bisa jadi hampir selalu ada di seluruh lingkup pekerjaan dan Anda tidak bisa menghindar jika bertemu dengan tipe orang seperti itu. Hadapi dengan cara yang bijaksana dan tetaplah bekerja dengan produkti. 

Saya memiliki sedikit tips sederhana jika kebetulan di kantor bertemu dan berinteraksi dengan teman yang toxic. Mau tahu cara saya menghadapi teman kerja yang toxic? Yuk simak pemaparan saya berikut ini.

Cara Mengatasi Teman Kerja yang Toxic

Jangan biarkan teman kerja yang toxic menurunkan produktivitas kerja Anda. Berikut cara sederhana saya dalam menghadapi teman kerja toxic, antara lain:

1. Tegas Dalam Bersikap

Teman kerja yang toxic biasanya sering menyalahkan pihak lain dalam hal pekerjaan sehingga Anda harus bersikap tegas apabila dia sudah mulai melemparkan kesalahan kepada Anda.

2. Kendalikan Emosi

Jagan sampai Anda terpancing emosi jika berhadapan dengan rekan kerja toxic karena tidak akan menyelesaikan masalah justru akan memperuncing keadaan.

3. Tentukan Job Description yang Jelas 

Bekerja sama dengan tim yang supportif tentu akan sangat menyenangkan dan kerja tidak dianggap sebagai beban. Namun bagaimana jika sebaliknya? Bekerja dengan teman toxic seperti berada di hutan belantara tanpa arah yang jelas. Anda harus buat job description jelas kepada teman kerja yang toxcid untuk menghindari pelimpahan tugas yang tak semestinya.

Terkadang karena solidaritas, kita sebagai karyawan di kantor akan rela berbagi tugas dengan teman lainnya demi terselesaikannya suatu pekerjaan. Namun tidak demikian ketika berhadapan dengan teman kerja toxic.

4. Laporkan Kepada Atasan

Jika sudah tidak tahan dengan perlakuan teman kerja yang toxic maka Anda bisa melaporkan kepada atasan tentu saja disertai dengan bukti-bukti yang lengkap bahwa rekan kerja itulah yang melakukan kesalahan.

Menghadapi teman kerja toxic tentu tak dipungkiri akan menimbulkan perasaan tertekan walau mungkin tidak Anda tampakkan ketika sedang berada di kantor. Saya bisa memahami hal tersebut karena saya pun pernah mengalaminya.

Jika Anda merasa keadaan tersebut tidak baik-baik saja dan bisa menghambat produktivitas kerja maka ada baiknya lakukan konseling psikologi kepada ahlinya agar bisa dicarikan solusi yang terbaik. Konseling ini bisa dikatakan semacam curhat atas masalah yang sedang Anda alami namun tentu saja curhat tidak sembarang curhat. Curhat kepada ahlinya akan memberikan solusi.

Beberapa manfaat dalam melakukan konseling psikologi antara lain:
  1. Mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh seseorang
  2. Sebagai sarana mencurahkan emosi serta uneg-uneg di hati
  3. Memelihara kesehatan mental
Pandemi yag terjadi sekarang ini rasanya kurang memungkinan kita untuk terlalu sering pergi ke luar rumah. Demi menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga agar tidak terpapar virus Covid-19, maka memang sebaiknya kita berkegiatan dari rumah.

Lalu bagaimana jika kita memiliki masalah seperti stress dengan teman kerja yang toxic sedangkan perlu untuk pergi melakukan konseling. Kita tidak perlu khawatir karena sekarang sudah ada aplikasi konseling online yang dapat diinstal melalui smartphone sehingga ketika bepergian pun kita bisa curhat dengan ahlinya.

Teman Kerja yang Toxic



Curhat di Riliv: Curhat ke Ahlinya Mengenai Teman Kerja yang Toxic

Curhat di Riliv mungkin bisa menjadi solusi bagi Anda yang berprofesi sebagai pekerja kantoran dan memiliki masalah kompleks di tempat kerja dengan rekan kerja. Jika Anda penasaran, bisa install aplikasi https://bit.ly/rilivsekarang di smartphone.

Selain untuk mengatasi permasalahan individu, Riliv juga bisa digunakan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan serta memelihara kesehatan mental para karyawannya. Tentu saja ini merupakan program yang sangat bagus karena diharapkan seluruh karyawan bisa bekerja dengan produktif sehingga tidak sering terjadi turn over dalam suatu perusahaan.

Dengan curhat kepada ahlinya di Riliv maka Anda akan menemukan jalan keluar atas permasalahan yang sedang terjadi saat ini. Selain konseling, Anda juga bisa melakukan meditasi online yang bisa membuat jiwa menjadi tenang dan damai setelah seharian beraktivitas di kantor.


Penutup

Demikian ulasan sederhana saya bagaimana menghadapi rekan kerja yang toxic di kantor. Jangan lupa untuk install aplikasi Riliv di smartphone Anda untuk tetap menjaga kesehatan mental selama bekerja di kantor. Semoga bisa bermanfaat untuk Anda yang membacanya.

Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

1 komentar untuk "Punya Teman Kerja yang Toxic? Begini Cara Mengatasinya"

  1. Intinya adalah sikap kita ya Kak.
    Pilihan untuk mau lapor kepada atasan atau dengan cara cerdas lain.
    Mingkin kalau temen (sebagai) atasan satu tingkat bisa kita akrabpin mungkin masih bisa menerima nasihat dari kita.
    Tapi kalau mereka sudah berpikir siapa elo. ya wassalam. Cari cara cerdas lain sampai pelaporan

    BalasHapus