Menyenangkan Ibu : Dari Solo Hingga Kuliner di Surabaya


kraton solo


Menyenangkan ibu merupakan suatu kebahagiaan tersendiri untuk saya. Apalagi beliau yang sudah sepuh terbatas jika ingin travelling. Sakit kaki, gampang lelah merupakan kendala tersendiri ketika mengajak orang tua berlibur.

Juli 2019 saya mempunyai ide untuk mengajak ibu berwisata. Ibu pernah bilang ingin mengunjungi teman lamanya di kota Solo. Tanpa pikir panjang, saya menceritakan kepada suami mengenai keinginan ibu dan suami setuju kami mengambil cuti untuk sekadar liburan singkat ke Solo.

piknik ke solo


Sebenarnya sebelum Idul Fitri 2019 Ibu sedang menjalani fisioterapi karena tulang beliau mengalami osteoartitis. Saya kasihan pada Ibu yang selama dua minggu selalu berangkat ke rumah sakit tiap sore untuk menjalani terapi. Naik taksi online, dandan cantik tapi tujuan kami hanya ke rumah sakit rasanya sesuatu banget yah. Kalau ke mall sih gak masalah, nah ini ke rumah sakit. 

Apalagi kedatangan kami ke rumah sakit selalu mendekati jam-jam berbuka puasa. Alhasil Ibu selalu membawa bekal untuk kami makan di rumah sakit. Saya yang selalu mengantar Ibu terkadang sedih melihat beliau dengan keterbatasannya.

menyenangkan ibu

Mumpung ada rezeki, kami pun berangkat ke Solo menggunakan kereta api Sancaka di pagi hari. Tak lupa aku membawa tongkat untuk Ibu agar mempermudahnya berjalan. Sebenarnya beliau tidak mau pakai tongkat namun saya tidak kehabisan akal, saya taruh di dalam tas sehingga beliau tidak mengetahuinya.

Sesampai di stasiun Solo Balapan, kami bertiga mencari taksi online dan memesannya menuju hotel. Suami membooking Red Chillies Hotel yang kebetulan lagi ada promo. Jadi harganya kalau ga salah 300ribuan per malam dan kamar yang kami pesan tipe family room dimana terdapat dua tempat tidur. Satu tempat tidur untuk single bed dan satunya bisa untuk berdua.

liburan hemat

Kamar yang kami tempati luas sekali lho. Dan kami bisa menikmati pemandangan ke luar hotel. Kebetulan Hotel Red Chillies terletak di samping jalan raya besar dan sekitar 200 meter dari terminal Tirtondi, Solo.  Jadinya sampai malam pun suasana di luar hotel sangat ramai oleh lalu lalang kendaraan bermotor utamanya bus-bus yang akan masuk ke terminal Tirtonadi.

Bagiku tidak masalah dengan bisingnya kendaraan toh hotel tersebut cukup strategis apabila mau pesan taksi online, order makanan online ataupun sekadar jajan diangkringan sebelah hotel.

bertemu teman lama

Bepergian Bersama Lansia: Membutuhkan Kesabaran

Ibu saya yang berusia diatas  70 tahun bisa dikatakan merupakan kategori lansia yang harus berhati-hati ketika akan bepergian. Ketika membawa Ibu ke Solo aku pun sudah mempersiapkan tongkat satu kaki untuk teman beliau jalan apabila kecapekan.

Jujur saja ibu saya tidak mau membawa tongkatnya ketika ke Solo. Namun tanpa sepengetahuan beliau, saya membawa tongkatnya dan menyembunyikan di dalam tas saya. Lucu juga ketika mengenang kembali masa itu, dimana saya harus sedikit drama menyembunyikan tongkat ibu.

kenangan jalan-jalan

Ibu sangat menikmati menyusuri kota Solo dengan Grab Taxi dimana sopirnya juga ramah dan bersedia menjawab setiap pertanyaan yang diajukan Ibu. Maklum, ibu saya sudah puluhan tahun tidak ke Solo sehingga banyak perubahan dari kota yang dulu pernah dipimpin oleh Pak Jokowi ini.

Banyak kenangan yang Ibu saya lalui di Solo karena kita kecil ini merupakan tempat beliau menghabiskan masa-masa sekolah. Ibu yang harus ikut kakak perempuannya karena sekolah beliau dibiayai oleh kakaknya itu. Kakak perempuan Ibu yang merupakan bude saya sekarang sudah tiada. 

bepergian bersama lansia

Ohya berbicara mengenai tongkat Ibu, tuh kan bener dugaan saya bahwa Ibu tidak kuat berjalan jauh. Saya sebenarnya menyesal juga membawa beliau berjalan-jalan ke pasar Klewer. Untunglah drama pegal kaki bisa ditanggulangi dengan tongkat. Sim salabim, segera aku keluarkan tongkat dari tas yang sebelumnya Ibu tidak tahu.

Walau lelah namun nampak di wajah Ibu kalau beliau senang diajak berwisata ke Keraton Solo. Sebenarnya saya pribadi kurang tertarik berwisata ke museum namun demi membahagiakan Ibu maka saya kesampingkan minat saya.


sarapan di hotel


Berbicara mengenai Solo, Ibu menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Kejuruannya di kota itu. Masa remaja beliau habiskan di Solo sebelum akhirnya merantau ke Balikpapan, Kalimantan Timur. Di Balikpapan Ibu juga ikut kakak perempuan lain yang berprofesi sebagai dokter.

Sebenarnya saya sedih kalau dengar cerita Ibu yang harus ikut kakak satu lalu pindah ke kakak lainnya hanya demi melanjutkan pendidikan. Karena yang membiayai pendidikan Ibu adalah kedua kakak perempuan beliau yang sekarang sudah meninggal dunia. Semoga kedua bude saya husnul khotimah dan mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin



sarapan di hotel


Di Solo Ibu bertemu teman lamanya. Bukan teman sekolah atau teman masa kecil melainkan teman ketika Ibu dan Bapak tinggal di Balikpapan, Kalimatan Timur. Ketika masih hidup Bapak saya bekerja di salah satu BUMN di Balikpapan. Bapak memiliki teman kerja yang bernama Om Agus dimana istrinya juga menjadi teman Ibu.

Sesama perantau istilahnya karena Om Agus dan istri merupakan warga Solo yang mencari nafkah di Balikpapan. Begitulan orang Jawa sukanya merantau kan demi meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

menginap di hotel

Tante Agus, begitu aku memanggil istrinya mengajak Ibu, saya dan suami berkeliling kota Solo. Tentu diantar oleh Aris, anak bungsu Tante Agus yang mengemudikan mobil. Keramahan mereka sangat membuat saya terharu.

Mereka mengajak kami berkeliling ke Pusat Grosir Solo dan mencari kuliner enak tentunya. Salah satu kuliner yang Ibu suka antara lain dawet dan ronde. Mungkin karena lansia tidak bisa makan terlalu banyak sehingga ibu memilih makanan yang ringan-ringan saja.

lobby hotel

Selat Solo merupakan makanan kesukaan saya ketika berada di Solo. Bentuknya seperti bistik daging gitu. Ada sayuran sebagai pemanis dan juga pasti enak ketika dicampur kuahnya. Mirip semur sih menurutku.

Ada lagi nasi liwet yang super gurih. Kebetulan Tante Agus punya langganan nasi liwet sehingga tak sulit bagi kami menemukan nasi liwet yang enak. Malam-malam berkeliling kota Solo akhirnya kami berlima lesehan di sudut kota sambil menikmati angsle dan ronde.

parkiran hotel

Rasanya senang sekali walau hanya dua hari membawa Ibu kembali ke kota masa remajanya. Mungkin tidak bisa banyak yang saya berikan pada beliau namun dengan mengajak liburan singkat saya rasa sudah cukup mengobati kangennya Ibu terhadap Kota Solo.

Sebenarnya suami ingin mengajak berenang ke salah satu waterboom di Solo namun saya yakin Ibu tidak akan menikmati suasana seperti itu. Akhirnya kami membatalkan niat tersebut. Saya berharap suatu saat bisa berlibur dengan suami hanya berdua ke Solo karena masih belum banyak tempat yang bisa kami eksplore.

berfoto di parkiran

Akhirnya dua hari di Solo harus segera berakhir. Kami pun harus chek out dari Red Chillies Hotel tempat kami menginap. Rasanya gak rela deh harus meninggalkan kota Solo. Suasana di hotel yang menyenangkan, dan Solo dengan segala kuliner yang lezat pasti akan membuat kami kangen untuk kembali ke sana.

Namun karena ada kewajiban pekerjaan yang menanti kami di Surabaya akhirnya dengan berat hati kami harus pulang juga. Menggunakan kereta api yang sama ketika saat berangkat yaitu Sancaka dengan keberangkatan pukul 18.00 WIB.

Stasiun kereta api yang sangat ramai membuat saya dan suami harus ekstra berhati-hati menjaga Ibu yang sudah sangat pelan jalannya. Alhamdulillah kami sampai dengan selamat di Stasiun Gubeng Surabaya.

mengajak ibu nonton

Menyenangkan Ibu tidka berhenti sampai di Solo saja. Saya ingin mengajaknya menonton Si Doel The Movie yang tayang di beberapa bioskop Surabaya. Sebenarnya Ibu sudah lama ingin menonton karen dari season 1 beliau sudah saya ajak menonton.

Baiqlah, kalau cuma nonton di bioskop XXI dekat rumah bagi saya tak masalah. Kebetulan bioskop XXI berada di dalam Transmart Rungkut. Rasanya senang bisa melihat Ibuku sumringah dan gembira manakala menonton film yang ditunggu-tunggu.

ibu wisata kuliner



makan siang bersama ibu


merayakan ultah ibu



makan siang di mie mapan


ibu ulang tahun


Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

1 komentar untuk "Menyenangkan Ibu : Dari Solo Hingga Kuliner di Surabaya"

  1. Kak Maria.. bahagia banget bisa membawa ibu jalan-jalan. belakangan ini saya pun lagi berusaha untuk membahagiakan ibu. Saya menjadikan ibu prioritas karena takut membayangkan kehilangan ibu.

    BalasHapus