Sumber Gambar: website liputan6.com |
Rasanya sebagai manusia yang masih diberikan nyawa, jika boleh memilih maka saya akan memilih untuk tetap sehat dan bebas dari segala macam penyakit. Namun terkadang sebagai manusia ada saja kelalaian yang dilakukan dalam menerapkan pola hidup sehat. Selain itu juga faktor genetika juga kadang menurunkan risiko penyakit dari orang tua ke anaknya.
Penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit yang berpotensi diturunkan orang tua ke anaknya. Meskipun di zaman now, anggapan itu terkadang tidak sepenuhnya benar. Sebab ada beberapa cerita yang saya dengar dari teman bahwa ada saudaranya yang terkena diabetes justru tidak ada satupun silsilah dalam keluarganya yang terkena penyakit tersebut.
Setelah ditelusuri ternyata saudara teman saya itu punya kebiasaan tak sehat terhadap pola makannya hingga akhirnya menderita diabetes di usia yang terbilang masih muda yaitu 30an. Bagaimana tidak, junk food, minuman bersoda dan kemasan dikonsumsi hampir tiap hari. Belum lagi makan nasi putih dengan porsi yang cukup banyak, dengan dalih pekerjaannya yang menuntut kekuatan fisik lebih banyak.
Alhasil saudara dari teman saya itu terkena diabetes di usia kurang lebih 35 tahun dimana sejak saat itu dia harus membatasi konsumsi gula dan karbohidrat berlebihan serta sudah mulai ketergantungan minum obat pengontrol gula darah setiap hari.
Sebenarnya fenomena generasi muda usia 30an ada yang sudah menderita penyakit diabetes itu bukan hanya terjadi pada saudara teman saya namun bisa jadi sudah banyak pasien berusia muda yang mengidap penyakit tersebut namun tidak diketahui secara luas.
Bahkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data yang menunjukkan bahwa prevalensi anak penderita diabetes meningkat 70 kali lipat pada Januari tahun 2023 dibandingkan tahun 2010. IDAI mencatat 1.645 anak di Indonesia yang menderita diabetes dimana prevalensi nya sebesar 2 kasus per 100.000 anak. (dikutip dari situs lms.kemkes.go.id)
Tentu hal ini sangat memprihatinkan sekali, apalagi jika diabetes sudah mengganggu kualitas hidup seorang anak remaja maka mereka akan merasa cepat lelah dan tentu saja secara fisik akan berbeda pada remaja pada umumnya yang tidak terkena diabetes.
![]() | ||
Sumber Gambar: Website viva.co.id |
Sobat Diabet yang lahir pada tahun 2014 awalnya hanya ingin mengajak masyarakat sekitar untuk melakukan gerakan hidup lebih sehat, lalu seiring berjalannya waktu dr. Rudy Kurniawan mulai mengembangkan komunitas tersebut untuk fokus pada edukasi dan pencegahan diabetes, terutama di kalangan anak muda.
Dr. Rudy Kurniawan beserta para pendiri Sobat Diabet berusaha untuk mengedukasi publik, terutama anak muda, tentang bahayanya penyakit diabetes dan mulai menerapkan gaya hidup sehat.
Dr. Rudy sering sekali membahas tentang diabetes serta pola hidup sehat bersama keluarga dan para sahabat.
Dr. Rudy menilai masyarakat masih awam terhadap penyakit diabetes. Jika ada orang yang membatasi atau menjaga pola makan dan minum maka justru muncul pertanyaan dari temannya apakah orang itu diabetes sehingga harus menjaga pola makan. Sementara bagi dr. Rudy bahwa hidup sehat bukan hanya dikhususkan kepada orang-orang yang sudah telanjur terkena diabetes saja melainkan hidup sehat justru bagian dari antisipasi agar tidak terkena penyakit kronis.
Dr. Rudi ingin mengedukasi anak muda jaman sekarang untuk hidup sehat dengan dengan gaya kekinian. Beliau pun rutin mengadakan kelas diskusi online, cooking class, olahraga bersama, talkshow, hingga 3 Days Fit Challenge.
Relawan komunitas Sobat Diabet tersebar ke beberapa kota besar di Indonesia dan kalian anak muda usia kurang dari 35 tahun dapat bergabung menjadi anggota komunitas ini.
Sobat Diabet Academy biasanya mengadakan pembukaan peserta batch baru bagi mereka yang ingin bergabung. Nantinya proses perekrutan itu diawali dengan sesi kelas, praktik lapangan, hingga simulasi advokasi kesehatan.
Para relawan Sobat Diabet Academy di seluruh daerah akan berinisiatif mengadakan kegiatan lokal di daerahnya masing-masing. Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan gula darah gratis, senam sehat bersama warga sekitar, hingga kampanye digital kreatif.
Dr. Rudy ingin agar komunitas yang dibentuknya ini memiliki kemampuan mengubah narasi tentang diabetes. Beliau ingin dengan pendekatan yang dilakukan komunitas, pasien yang terkena diabetes tidak perlu takut dengan penyakit ini.
Bahkan sebisa mungkin narasinya dibalik yaitu dengan mengedukasi bahwa pencegahan diabetes bisa dimulai dengan langkah sederhana dan menyenangkan. Ada pesan sederhana yang ingin disisipkan Sobat Diabet kepada seluruh anggotanya bahwa “Hidup sehat itu keren”.
![]() |
Sumber Gambar: website health.detik.com |
Rudy Kurniawan dan SATU Indonesia Awards, Kontribusi Positif di Bidang Kesehatan
Atas inovasinya di bidang kesehatan, yaitu mendirikan komunitas Sobat Diabet, mengantarkan dr. Rudy Kurniawan dari Provinsi DKI Jakarta meraih penghargaan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards di tahun 2024 dengan kegiatan Sobat Diabet Academy.SATU Indonesia Awards merupakan ajang apresiasi dan penghargaan yang rutin diselenggarakan setiap oleh PT. Astra International Tbk sejak tahun 2010. Artinya sudah 15 tahun SATU Indonesia hadir untuk memberikan apresiasi kepada anak muda Indonesia yang telah memberikan kontribusi positif di bidang kesehatan, pendidikan, teknologi, lingkungan dan kewirausahaan.
Dan semoga apa yang sudah dilakukan dr. Rudy Kurniawan beserta teman-teman di komunitas Sobat Diabet menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya untuk menjaga agar bisa konsisten menjalani pola hidup sehat demi masa tua yang berkualitas.
#APA2025-ODOP
Referensi:
https://lms.kemkes.go.id/courses/82f40068-2362-4a07-82a6-065246099acd
https://sobatdiabet.org/
https://www.cxomedia.id/wellnes/20240423212931-18-180254/perkenalan-dengan-sobat-diabet
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/16/sobat-diabet-gerakan-dr-rudy-kurniawan-untuk-lawan-diabetes
Posting Komentar untuk "Komunitas Sobat Diabet, Gagasan Inovatif Rudy Kurniawan Untuk Edukasi Seputar Penyakit Diabetes"