Membaca Buku Sebagai Pengisi Waktu Luang


Mengisi waktu luang dengan membca buku

Assalamu alaikum konco blogger, piye kabare ? Saya doakan agar konco blogger semua dalam kondisi sehat wal'afiat dan tak kurang suatu apapun. Jangan lupa pakai masker ya rek dimanapun konco blogger berada. Tahu sendiri kan virus corona masih berkeliaran di muka bumi ini. Entah kapan berakhir tapi yuk jangan pernah lupa untuk berdoa agar diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Di masa pandemi ini rasanya tidak memungkinkan kita untuk melakukan travelling. Maka dari itu saya sendiri sudah cukup puas dengan membaca cerita Mbak Dian Restu Agustina yang sering mengulas beberapa perjalanan yang telah beliau lakukan. Rasanya seperti saya sedang berada di lokasi yang sama dengan tempat liburan yang Mbak Dian review.

Selain membaca cerita-cerita travelling saya pun bisa belajar mengenai pasar modal di blognya Mbak Melina Sekarsari. Walaupun sebenarnya saya agak pusing juga jika harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan pasar modal dan ilmu ekonomi namun setidaknya saya paham bagaimana cara kerja sistem perekonomian dunia. Ohya selain membahas pasar modal mba Melina juga beberapa kali membahas mengenai parenting, pembahasan yang tak kalah menarik apalagi di saat sekarang ini perkembangan informasi melaju pesat dan kadang disertai mitos sehingga banyak orang tua yang terkadang tidak pas dalam mengarahkan buah hati tercinta.

Membaca Buku Untuk Mengusir Rasa Bosan


Nah, kalau saya sendiri saat ini sedang berusaha meningkatkan motivasi membaca buku. Buku yang saya baca pun tidak pilih-pilih selama membawa manfaat positif bagi pembacanya yaitu diri sendiri.

Adapun saat ini saya berusaha menuntaskan membaca  beberapa buku antologi yang saya tulis bersama beberapa teman dalam satu komunitas menulis. Salah satunya komunitas yang diprakarsai oleh Kak Ratna Dhahita yaitu Nulis Pengalaman Hidup atau yang disingkat dengan NPH.

Nulis Pengalaman Hidup merupakan program menulis dengan seleksi yang dilakukan oleh Kak Ratna Dhahita. Adapun penerbitan buku antologi tersebut dilakukan oleh Ini Kreatif Publishing House. Awal mula yang namanya mencoba pasti pernah mengalami kegagalan donk ya. Saya pun begitu, dua kali gagal di saat mengirimkan naskah antologi saya ke project antologi NPH.

Dengan tekad yang kuat saya terus mengikuti seleksi menulis NPH dan Alhamdulillah sudah tujuh kali lolos. Tentunya dengan revisi di sana sini ya karena yang namanya menulis pasti butuh proses dan tidak instant seperti mie goreng, hehehe.

Peserta antologi NPH sebelum mulai menulis naskah mereka akan melalui pembekalan melalui grup Whatsapp yang dimentori langsung oleh Kak Ratna. Setelah materi pembekalan selesai, peserta akan diberi waktu seminggu untuk menuntaskan tulisan mereka. Setelah tulisan dengan maksimal empat halaman terselesaikan maka peserta wajib mengirimkan naskah mereka ke email NPH. Kurang lebih seminggu akan dilakukan seleksi atas nahkah peserta. Yang lolos akan tetap berada di grup namun bagi yang tidak lolos terpaksa dikeluarkan dan bisa mencoba kembali di batch selanjutnya.

Nah, setelah naskah terkumpul semua maka ada yang namanya proses editing serta voting cover buku. Voting akan dikembalikan kepada peserta. Kurang lebih satu bulan buku akan dicetak dan terbit.

Pertama kali buku antologi berada dalam genggaman saya rasanya senang banget.

Berikut judul-judul buku antologi saya bersama teman satu komunitas :

  1. NPH Batch 6 yang berjudul Sahabat Terbaik
  2. NPH Batch 7 yang berjudul Menguatkan Keberanian
  3. NPH Batch 10 yang berjudul Mengajar = Belajar
  4. NPH Batch 11 yang berjudul Berpisah Untuk Bertemu
  5. NPH Batch 12 yang berjudul Jejak Relawan
  6. NPH Batch 13 yang berjudul Sebuah Langkah Baru
  7. NPH Batch 16 yang berjudul Masa Putih Abu-Abu
Pengalaman mengikuti project menulis antologi tentu memiliki beberapa manfaat positif untuk kalian yang ingin mencoba dan tentunya untuk saya khususnya, antara lain :
  • Menambah teman
  • Lebih memahami bagaimana cara menulis yang enak untuk dibaca dan dipahami
  • Bisa membaca tulisan teman-teman yang lain. Dengan membaca tulisan teman yang satu tema dengan kita maka bisa lebih mengasah kemampuan menulis untuk dikembangkan di kemudian hari.
Sedangkan sisi negatifnya menurut saya hampir tidak ada ya kecuali saya sedikit berat dengan ketentuan harus membeli buku antologi tersebut apalagi jika menjelang tanggal tua, hehehe. Namun karena saya menjadi bagian dari komunitas Nulis Pengalaman Hidup sudah cukup lama, sehingga saya bisa meminta dispensasi kepada para admin untuk mundur dalam pembelian buku antologi. Biar bagaimanapun siapa yang tidak ingin membaca karyanya sendiri yang dibukukan.

Dalam membaca buku-buku antologi yang saya miliki, banyak yang harus dirubah utamanya dalam hal PUEBI maupun diksi yang masih minim saya kuasai. Karena saya belajar dari teman-teman sesama penulis antologi yang sudah sangat menguasi PUEBI maupun diksi serta membuat alur cerita yang bagus.

Demikian salah satu cara saya dalam mengisi waktu luang selama pandemi. Berhubung pandemi ini membuat waktu luang saya bertambah banyak, maka membaca buku merupakan salah satu solusi yang efektif.

Kalau konco blogger sendiri bagaimana ? Buku dengan genre apa yang kalian sukai ? Yuk, share di kolom komentar yaaa ....

"Semakin aku banyak membaca, semakin aku banyak berpikir  Semakin aku banyak belajar, semakin aku sadar bahwa aku tak mengetahui apapun" (VOLTAIRE)



Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

Posting Komentar untuk "Membaca Buku Sebagai Pengisi Waktu Luang"