Pilih Laptop Atau Tablet Baru

 
Pilih laptop atau tablet baru

Tahun 2022 lalu bisa dibilang saya cenderung konsumtif dalam berbelanja perangkat elektronik, yaitu laptop dan tablet. Walau saya membelinya dengan cara kredit, namun di awal 2023 ini ada sedikit rasa menyesal kenapa harus membeli dua barang sekaligus tanpa banyak pertimbangan. Padahal biasanya saya termasuk individu yang sangat selektif dalam membeli barang,

Jadi saya ingin bercerita sebelumnya kalau di kantor saya harus mengalah dengan hadirnya karyawan baru. Mengalah dalam hal ini adalah memberikan komputer yang sudah saya pergunakan bertahun-tahun untuk diberikan ke karyawan baru. Maklum saja, kondisi keuangan kantor belum memungkinkan membeli barang elektronik lagi saat ini. Bagi saya tak masalah, karena hadirnya karyawan baru juga membantu meringankan pekerjaan saya.

Lalu saya pun membawa laptop dari rumah ke kantor untuk dipakai bekerja. Sehari dua hari tidak masalah saya harus menenteng ransel yang di dalamnya berisi laptop untuk dipergunakan bekerja di kantor. Namun setelah dua bulan lamanya, saya merasa berat juga nih harus menenteng laptop dari rumah ke kantor dan sebaliknya. Selain itu saya jadi tidak bebas apabila sepulang dari kantor ingin main dulu misalnya ke mall, sementara di punggung ada ransel yang harus dibawa kesana kemari. Saya tidak mungkin meninggalkan laptop di kantor karena terkadang juga membutuhkan untuk menulis apabila ada job sebagai blogger. Dilema donk.

Saya juga bukan tipe karyawan yang terlalu perhitungan dengan aset kantor. Tak masalah harus merogoh kocel membeli laptop walau ujung-ujungnya dipakai untuk bekerja. Toh kondisi keuangan kantor saat ini tak memungkinkan menambah inventaris komputer baru.

Akhir kata saya memiliki ide untuk membeli laptop baru yang nantinya akan saya taruh di rumah, sementara laptop lama akan ditaruh di kantor untuk bekerja. Namun, keinginan membeli laptop pun harus kalah dengan keinginan konsumtif saya yang ngebet banget punya tablet. Entahlah, melihat sebagian orang bekerja menggunakan tablet di media sosial sepertinya keren banget ya! Ah, itu hanya alasan saya saja yang memang kepengen punya tablet saja kali ya.

Setelah galau dan ragu, saya putuskan untuk membeli tablet di marketplace hijau. Itupun sudah melalui proses seleksi ketat. Seleksi membeli tablet saya lakukan mulai dari melihat spesifikasi smartphone tersebut, mencari tablet dengan harga miring, sampai melihat berapa cicilan setahun yang mampu saya bayar.

Pilihan membeli tablet jatuh kepada Huawei Matepad T10 dengan RAM 4 GB yang menurut saya cukup mumpuni untuk bekerja sekaligus ngeblog. Dengan antusias saya membawa tablet baru tersebut untuk digunakan bekerja ke kantor. Sampai-sampai saya rela merogoh kocek kembali untuk membeli keyboard agar bisa mengetik layaknya di laptop.

Namun ternyata keinginan tak seindah kenyataan. Entah kenapa saya tidak terbiasa menggunakan aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excell dari Google Play Store. Rasanya kurang mantap saja jika tidak mengetik dari Windows 10. Ah, mungkin hanya alasan saya saja deh sepertinya.

Saya pun berinisiatif menukar keberadaan tablet dengan laptop lawas. Bulat sudah saya putuskan untuk menaruh laptop di kantor saja untuk digunakan menyelesaikan pekerjaan kantor. Lalu bagaimana dengan tablet saya? Tentu saja gunakan untuk menunjang profesi sebagai seorang blogger pastinya. 

Beberapa minggu menulis menggunakan tablet tentu butuh adaptasi. Kalau pakai keyboard dan mouse sih mudah saja menulis menggunakan tablet. Tapi saya termasuk individu yang cukup malas nih, pengennya rebahan dengan gadget berukuran 10 inchi itu. Padahal kalau menulis menggunakan keyboard dan mouse sebisa mungkin jangan rebahan donk agar badan tidak cepat pegal.

Enam bulan pasca membeli tablet tersebut, akhirnya saya tidak tahan untuk tidak menengok beberapa produk laptop baru di marketplace hijau. Maklumlah, daripada pergi ke mall atau ke pusat perbelanjaan lain, saya lebih suka melihat-lihat barang secara online. Rasanya tak jauh berbeda, yang buat beda hanyalah saya tak mampu memegang barang yang diinginkan.

Saya bukan tipe individu yang suka barang mahal. Bahkan untuk elektronik seperti laptop, saya cenderung memilih untuk beli merk yang biasa-biasa saja. Padahal ada teman kantor yang mengatakan, bahwa lebih baik membeli laptop dengan merk cukup dikenal dengan harga sedikit lebih mahal, asalkan awet digunakan, ketimbang laptop murah dari merk tak terkenal namun tidak awet nantinya.

Saya sih mengiyakan perkataan teman saya itu, namun cukup untuk didengar saja. Bagi saya awet atau tidaknya suatu benda itu tergantung perlakuan pemiliknya. Akhirnya karena tergoda dengan salah satu laptop merk Infinix yaitu Itel Epic 1 yang menurut saya cukup terjangkau bagi blogger pemula ini.

Dengan memberanikan diri, akhirnya saya membeli di marketplace hijau yang sudah jadi langganan selama berahun-tahun. Nekat ini ceritanya karena saya harus membayar cicilan untuk 2 barang elektronik sekaligus. Baiklah, tidak apa-apa, Insha Allah ada jalan rezekinya sendiri.

Namun entah mengapa, saya merasa sedikit menyesal telah membeli tablet. Hal ini dikarenakan saat ini tablet jadi menganggur di rumah. Paling hanya digunakan untuk menonton Netflix, Viu maupun TV streaming lainnya. Sedikit terkesan mubazir tapi mau bagaimana lagi, sudah telanjur dibeli. Mau dijual sayang, karena harga pasti jatuh.

Pelajaran berharga yang saya dapatkan ketika hendak membeli barang yang tidak murah adalah, saya harus mempertimbangkan dengan seksama apakah urgent atau perlu ditunda terlebih dahulu dalam membeli barang. 

Walaupun tablet juga memiliki fungsinya sendiri, namun jika kemarin saya tidak jadi membeli, maka dana bisa saya pergunakan untuk membeli barang lainnya.


Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

Posting Komentar untuk "Pilih Laptop Atau Tablet Baru"