Berani tidak menjadi selebgram kuliner ?



Selebgram


Selebgram kuliner dalam sebuah videonya akan berkata : "Hai gengs, hari ini saya akan mereview bakso manyun di jalan ada ada aja. Kenapa dinamakan bakso manyun gengs ? Karena setelah makan bakso itu dijamin bibir kalian akan manyun karena kepedesan " 

Atau versi lain

"Hai guys, minggu yang cerah ini gue akan mencoba pangsit yang terkenal wuenak karena pedesnya bisa mencapai 41 derajat celsius"
(Btw, ini pedes apa suhu badan yak )

Kenalan Dengan Istilah Selegbram (Kuliner)


Dua kalimat di atas biasanya kita dengar di video-video para blogger atau instagramers yang kontennya berisi kuliner. Mereka memiliki ciri khas masing-masing dalam membawakan konten kuliner. Ada yang biasa hunting ke kuliner kaki lima, ada yang kulineran di mall atau ada yang mereview makanan khas suatu daerah seperti rujak cingur, lontong balap dan sebagainya.

Saya mencoba memfollow tiga orang selegram kuliner yang berasal dari kota Pahlawan. Waaah.. Ternyata butuh keberanian untuk menjadi selegram yang khusus mereview seputar makanan. Mereka berani makan di depan kamera dengan berbagai mimik muka mulai dari kepedesan, mulut mangap lebar saking semua makanan dimasukkan ke dalam mulut tanpa jeda . Tidak peduli jika di samping kiri kanan banyak mata yang memperhatikan kegiatan selebgram tersebut melakukan perekaman video  dimana di atas meja mereka penuh dengan banyak makanan untuk dicicipi demi konten instagram yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah followers dan untung-untung juga bisa mendapatkan jasa endorse, xixixi.

Ada kesamaan dari ketiga orang selebgram kuliner dari kota Pahlawan ini yaitu mereka memposting makanan secara random atau acak dan entah mengapa kadang saya memperhatikan ketiganya memposting secara berbarengan konten yang sama pula. 
Contoh, ada produk mie instant yang sedang mengeluarkan varian baru. Secara bersamaan ketiga selegram ini memposting video lagi maem mie instant varian baru tersebut. Pikir saya "oh mungkin di endorse sama mie instant itu kali yak  "

Lalu saya berpikir apa saya banting stir aja yak jadi selebgram kuliner, tapi dengan konsep yang berbeda. Inginnya saya tidak posting menu makanan secara random setiap hari melainkan membandingkan menu makanan yang sama tapi di lokasi yang berbeda. Misal, hari senin sampai rabu nyobain rujak cingur di wilayah yang berbeda, lalu kamis sampai sabtu mencicipi aneka penyetan di kota Pahlawan. Minggunya pingsan karena kekenyangan, wekawekaweka.

Tapi menjadi selebgram di dunia perkulineran (ah apaan sih) tidak semudah yang dibayangkan. Saya harus modal juga nih, salah satunya modal hape berkamera yang rada bagus dikit agar gambar yang dihasilkan mantul alias mantap betul. Dan tidak ketinggalan, modal duitlah. Masak ngereview makanan di sebuah warung bakso gak bayar, bisa digebukin abang baksonya plus pembeli yang lain. Kecuali nih ya, ada kesepakatan antara si selebgram dengan pemilik warung makan untuk berkolaborasi, dimana selebgram itu digratiskan dalam mencicipi makanan yang ada di warung itu.  

Akhir kata, saya rasa dengan kehadiran para selebgram kuliner cukup memberikan manfaat dalam memberikan referensi bagi para netijen di negara berflower  untuk mendapatkan menu sarapan, makan siang dan juga makan malam yang enak dan murmer (kalau saya ). Selain memberikan referensi kepada netijen, para selebgram kuliner itu juga setidaknya membantu para pedagang makanan untuk meningkatkan omzet penjualan makanan mereka. Ini yang sangat penting menurut saya karena apa sih yang diharapkan oleh pedagang makanan pada saat dikunjungi dan direview oleh si selebgram ? Pasti mereka berharap setelah direview banyak pengunjung yang berdatangan ke lapak mereka.

Jadi, apakah kalian ingin mencoba jadi seorang selebgram kuliner ? 


Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

36 komentar untuk "Berani tidak menjadi selebgram kuliner ?"

  1. Saya dukung kak, macam mci sediain 6 hee
    Terus jangn lupa follow ig Efri Deplin ya,

    BalasHapus
  2. Kalau kak sanggup makan banyak ngak apa2 (hehehe), dapat banyak ilmu juga tuh ntar bisa coba masak di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya aku ga sanggup kak.. hehehe. Cuma ingin menulis saja bahwa profesi ini masih diminati sebagian kalangan

      Hapus
  3. Semangats kak dukung jadi selebgram kuliner. Kalau saya asli pemalu, wong pas foto makanan dilihatin orang juga malu hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga malu sih kalau difoto sambil.makan..kalau cuma pegang piringnya aja ga masalah mbak. Hehehe

      Hapus
  4. Ayo Mbak Mari bikin saja, nanti saya yang jadi penonton setia...yang beda kontennya dari mereka yang biasa ikut yang lagi viral. Biar gak bosan yang nonton, kan? Kalau aku sih nyerah duluan, mending nulis sekian ribu kata daripada ngomong di depan kamera haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau aku nyerahnya kalau harus mukbang mbaaa..hehehe. salut sama magdalena yg tetap langsing walau makan banyak.

      Hapus
  5. Sepertinya gak sesederhana itu ya jadi selebgram khusus makanan 🙄 dan aku saluuutt dg mereka yg konsisten 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba. Harus punya ide konsep mau makan apa, mukbang apa. Dan kalau bisa kolab dengan selebgram lain juga

      Hapus
  6. Aku mau mba Mar wkwkw selain karena hobiku makan. Cobain dari review makan kayak gitu seru yaa sepertinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi di malang ya mbak buanyak banget wisata kulinernya. Aku rasanya kalau punya duit buanyak gitu pengen hunting kuliner di malang..wkwkkwk

      Hapus
  7. Duh, selebgram kuliner tuh berat di ongkos, Kak. Saya jadi follower aja. Barangkali makan nasi putih sambil nonton live IG nya selebgram kuliner bisa nambahin rasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkw ya gak bisa lah mas. Berasa seperti makan makanan mereka gitu yah. Hihihi. Kita mah penonton aja mas

      Hapus
  8. Sepertinya itu menarik kak. Tapi kayaknya bikin kantong bolong deh kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini yg aku maksudkan mbak. Modal pasti besar di awal ya. Kalau mereka yg udh terkenal sih malah diendorse.

      Hapus
  9. Enggak mbak, aku enggak tertarik jadi selebgram kuliner. Suka bingung mengutarakan soal rasa, tekstur dan aroma makanannya. Belum punya peralatan mumpuni juga dan modal buat sering jajan nyobain berbagai kulinernya ehehe Ku lebih suka jadi penonton saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mbaa... aku juga ga tertarik sih. Butuh team yg solid dan bener2 harus full time sepertinya.

      Hapus
  10. Menjadi selebgram kuliner secara tidak langsung membantu para pengusaha kuliner, syukur mereview bisa membantu usaha kuliner yg masih kecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas bener. Bahkan skrng banyak kuliner kaki lima yg direview sama selebgram. Ada sisi positifnya juga sih

      Hapus
  11. Bener banget kaka, banyak usaha kuliner yang meroket gara-gara direview oleh selegram kuliner. Soalnya orang termasuk saya, lebih suka coba makanan yang udah pernah direview. Biasanya emang gak mengecewakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba, aku lupa ada usaha di purwokerto atau di kota mana setelah didatangi magdalena sama siapa Itu yg slogannya "MAKANCUY" sejak itu jadi laris manis.

      Hapus
  12. Aku sih tipe yang mau makan apa aja kak. Takutnya nanti aku bilang enak, orang yang picky Eater bilang gak enak.. hahahaha repot juga.

    Tapi emang kadang soal selera gak bisa dinilai ya kak.itu parameternya per individu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohya ada selebritis yg ga mau ambil endorse makanan. Aku lupa siapa namanya. Jadi kata si artis dia takutnya selera dia ga sama dengan selera org pada umumnya.

      Hapus
  13. Aku suka nge-review makanan di IG dan blog, tapi mimpi jadi selebgram kuliner kayaknya masih jauh. Follower aja masih 3000-an. Wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eits jangan salah lho mba..mereka aja pasti mulainya dari follower ratusan. Tapi bisa saja mereka mempromosikan akun IG mrreka berbayar.

      Hapus
  14. Yang saya pikrikan kalau lihat influencer dengan spesialisasi review makanan itu, apa perutnya gak sakit karena berbagai jenis makanan dan level pedas yang orang biasa tak sanggup menanggungnya. Tapi bagaimana pun setiap profesi ada suka dukanya ya Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konsekuensi yang harus mereka ambil sih mas. Tapi denger itu setelah rekaman biasanya dibagi bagi dengan crew. Jadi ga semuanya dimakan habis.

      Hapus
  15. Kadang pas lagi gak selera makan saya suka liatin seelebgram yang makan. Maksudnya biar ikutan ngiler terus laper. Tapi gak jarang juga pas nonton malah seolah olah jadi ikutan kenyang. Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneran sih itu mas. Apalagi kalau lihat maggdalena makan pedes seketika itu hilang selera makan saya. Wkkwwk

      Hapus
  16. auto amburadul badan kak melar tidak karuan, makan muluk terus makanannya seperti itu lagi hahah jika aku ditawari untuk jadi selebgram kuliner ga mau sie kak, karena ga bias makan yang pedes2 banget dan ga bias makan banyak-banyak euyyy program diet kacau balau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba aku juga mikir2 kalau harus jadi selebgram kuliner. Selain berat di modal, kita harus imbangi dengan olahraga nah itu yg aku belum bisa

      Hapus
  17. Jadi apapun itu yang penting 4e mbak...mbak enjoy, easy, excellent dan earn alias menghasilkan tentunya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe, ibaratnya skrng semua hal bisa dijadikan profesi ya mbak.

      Hapus
  18. Di Batam ada tuh selegram khusus kuliner namanya kalau ga salah batamdine duh kalau mau ke Batam pasti check Ignya dulu apa yang rekomendasi dan lagi femes

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sekarang tiap kota mesti ada selebgramnya ya mba. Aku juga merasa skrng selebgram dijadikan profesi

      Hapus